Sabtu, Maret 28, 2009

Hari Ini

Hari ini,
Aku mesti jalan
Membagi cuaca siang malam
Menjelajah tepi pantai di sudut kelesuan kota
Kerikil dan pasir kutimang-timang, entah untuk apa ?
Lalu kulempar memecahkan deru dalam jiwa menggigil
Hening tidur sejenak
Dan mulailah angin berkelakar merayu rindu
Memahat dinding-dinding kepalsuan dalam kepengapan
Sayu mengharu melontarkan jemari lentik bertelanjang
Langkah-langkah kosong lari menepi
mengejar bayang-bayang pintu surga
Namun Sang rasa menangis terpatah-patah
lalu mati ditelan dingin membeku
Hari ini,
Bibirku bergetar keluh
Lidahku tersenyum layu
Tangan dan hati semakin malu
pada diri angin yang mengalir
Menggenggam rintih hati tertatih-tatih
Nuansa matamu tidak lagi merekah
Hari ini,
Aku sudah hinggap, memeluk mimpi yang meniduri ragaku
Sepi di sisiku menggeliat manja ingin mengejar
dan mengejar
Resah gelisah hati yang senantiasa ku bawa di hari ini !!!!!!!!
(entahlah…mengapa hari ini aku mesti resah mempertanyakan dirimu di balik ketiadanku, demi jawab: ‘kulangkahkan kaki ini menelusuri pantai, hingga kembali, namun belum jua ‘kutemukan jawab. Oh…mengapa disini aku mesti resah, adakah disana kau ber…dengan…oh, mengapa aku bimbang ??!!)mengapa harus begini, jika akhirnya kaupun tahu begitu
Di saat kau sadari

Sementara kau selalu mengharapkannya
Yang kini sudah tiada menghendakimu
Sementara kau masih menanam asa atas hadirnya
Yang ternyata tiba pun tak kunjung jua
Sementara keangkuhan sikapmu terus berkibar tegar
Yang di atasnya hanyalah panji-panji ketidakpastian !!!
Namun sekali lagi: mimpi hanya bersemi di alam maya ilusi
Sementara…sementara…kehendakmu dalam sementara, senantiasa
Tak kurang kiranya pun tak lebih

Bilakah suatu nanti
Kau ‘kan palingkan wajah ayumu ke belakang
Bilakah suatu nanti
Kau ‘kan sisihkan empati tulusmu di sanubari
Bilakah suatu nanti
Kau ‘kan tatap mata redup ini

Niscaya pasti ‘kan kau temui:
Pesona seuntai mutiara kasih suci
Panorama jingga mawar asmara
Bergelayung menghias di atas tiara keindahan cinta

Sungguh !!!
Demi Sang waktu;
Sementara kau telah berlalu
Aku masih bersabar selalu
Untuk menunggu dan menunggu
Hadirmu di sisiku, mutiara hatiku.

(Apa jadinya aku, andaikan kau nggak ada
Tanpa kamu aku bukan apa-apa
Apa artinya dunia indah, kau tak senyum
Tanpa cintamu aku pasti mati
Dan aku sangat butuh
Dan aku ingin selalu kau sentuh
Karena kamu yang bisa mengenal aku
Cuma kamu yang mampu mengendalikan aku)